v BAKTERI
PENYEBAB KERACUNAN MAKANAN
A. Tujuan
:
1. Menjelaskan
kasus keracunan makanan yang pernah terjadi di Indonesia.
2. Menjelaskan
penyebab terjadinya keracunan makanan.
B.
Dasar Teori
Sampai
saat ini masih sering dijumpai kasus-kasus keracunan atau timbulnya penyakit
karena konsumsi makanan yang keamanannya tidak terjamin. Hal ini selain
merugikan konsumen, dapat pula menjadi cap jelek bagi industri makanan yang
bersangkutan..
Penyakit
yang ditimbulkan oleh makanan dapat digulungkan menjadi dua, yaitu infeksi dan
peracunan. Infeksi terjadi apabila setelah mengkonsumsi makanan atau minuman
yang mengandung mikroorganisme patogen hidup, kemudian timbul gejala-gejala
penyakit. Adapun peracunan makanan apabila dalam makanan terdapat racun, baik
racun kimiawi mapun intoksikasi.
Keracunan
makanan sering kali disebabkan oleh bakteri dari makanan yang ditangani yang
ditandatangani dan disimpan dengan kurang baik. Makanan tersebut mungkin tanpak
normal. Demikian pula rasa dan baunya. Ada orang yang peka terhadap keracunan
makanan, termasuk anak-anak, wanita hamil, orang lanjut usia serta orang yang
menderita penyakit tertentu.
Makanan adalah rumah yang nyaman bagi berbagai
mikroorganisme. Tentunya dapat dibayangkan betapa berbahaya makanan yang kita
konsumsi ternyata bisa beracun atau rusak karena ulah kawanan mikroorganisme
itu. Mikroorganisme sangat mungkin menyebabkan keracunan makanan. Karena
mikroorganisme itu mengeluarkan racun (toksin) yang berbahaya bagi kesehatan.
Racun bisa berupa eksotoksin maupun enterotoksin. Eksotoksin adalah racun yang
diproduksi oleh mikroorganisme hidup. Enterotoksin adalah racun yang stabil
terhadap panas biasanya menyerang lapisan lendir (selaput mukosa) usus.
Gejala
keracunan makanan mungkin berbeda-beda, tergantung pada jenis bakteri atau
kontaminan penyebabnya. Mungkin ada yang mengalami satu atau lebih dari
gejala-gejal; rasa mual, kejang otot (kram) perut, diare atau mencret, demam
atau sakit kepala. Gejala tersebut bisa ringan atau berat. Ada bakteri yang
dapat menyebabkan gejala lain, seperti listeria dapat menyebabkan keguguran
atau penyakit berat pada orang yang rawan.
Keracunan massal yang dialami ratusan warga Desa Ngringo, Kecamatan Jaten
disebabkan tiga bakteri yakni Staphylococcus aureus, Clostridium botulinum dan Escherichia coli. Ketiga
bakteri itu terdapat di tiga jenis makanan yang dihidangkan yakni bistik
daging, sop galantin dan resoles. Ketua Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Karanganyar, Fatkul Munir, mengatakan
berdasarkan hasil uji laboratorium ditemukan tiga bakteri yang terdapat di tiga
jenis makanan yang dimakan para tamu undangan. Setelah memakan hidangan itu,
para tamu undangan yang mayoritas berasal dari Desa Ngringo mengalami gejala
keracunan makanan seperti pusing, mual dan muntah-muntah. “Hasilnya ditemukan
tiga jenis bakteri yang terdapat di makanan yang dihidangkan saat hidangan,”
katanya saat ditemui Solopos.com, Jumat (22/3/2013). Selain itu, berdasarkan
keterangan pemilik katering, proses pengolahan makanan dilakukan tidak jauh dari
kandang kambing. Artinya, makanan yang diolah itu tak higienis dan layak
dikonsumsi. Sehingga mengakibatkan para tamu undangan yang memakannya menderita
gejala keracunan makanan. (Solopos, 23 Maret 2013)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen menerima hasil laboratorium
kesehatan Jateng tentang pemeriksaan sampel makanan nasi kuning yang diduga
sebagai penyebab keracunan puluhan siswa TK Kreatif Aisyiyah Bustanul Atfal
Tanon beberapa waktu lalu. Hasil laboratorium tersebut menyebut ada kandungan kuman Staphylococcus aureus dalam
makanan itu. Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Dinkes Sragen, Sunar, saat dijumpai Espos baru-baru ini mengungkapkan hasil pemeriksaan Balai Laboratorium
Kesehatan (BLK) Semarang pada sampel makanan nasi kuning dari Tanon itu
menjelaskan tidak adanya bahan pewarna kimia dan tidak ada formalin. Namun
petugas BLK Semarang, kata dia, menemukan kuman Staphylococcus aureus
pada makanan.
“Dugaan sementara kuman itu berada pada makanan telur
dadar yang diiris. Kuman atau bakteri ini biasanya ditemukan pada luka yang
sudah lama. Kuman inilah yang diduga menyebabkan keracunan pada sejumlah anak
TK di Tanon,” ujar Sunar. Menurut dia, kemungkinan pada saat pengemasan tidak
dilakukan secara higienis dan kemungkinan ada yang memiliki luka. Pola hidup
tidak sehat, lanjut dia, juga memunculkan kuman seperti ini. “Kami tidak bisa
memprediksi asal kuman itu dari mana. Dengan pola hidup sehat, saya rasa kuman
tidak sampai masuk ke makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Biasanya
masyarakat hanya memperhatikan proses memasaknya dan tidak memperhatikan proses
pengemasannya” tuturnya. (Solopos, 3 Desember 2011)
C. Pembahasan
:
STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Staphylococcus
aureus merupakan bakteri
berbentuk bulat yang terdapat dalam bentuk tunggal, berpasangan, tetrad atau
berkelompok seperti buah anggur, jenis tidak bergerak, tidak berspora, dengan
diameter 0.7 – 0.9 um, famili micrococcaceae dan termasuk gram positif. Pembentukan
kelompok pada
staphylococcus karena pembelahan sel terjadi dalam tiga bidang dan sel - sel
anaknya cenderung untuk tetap berada di dekat sel induknya.Nama bakteri ini
berasal dari bahasa latin “ Staphele “ yang artinya anggur.Beberapa spesies
memproduksi pigmen berwarna kuning sampai oranye, misalnya staphylococcus aureus.
50 % penduduk membawa staphylococcus
aureus dalam saluran pernafasan yaitu hidung dan kerongkongan. Keberadaan S.
aureus pada saluran
pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit, individu
sehat biasanya hanya berperan sebagai karier. Infeksi serius akan terjadi ketika resistensi inang melemah
karena adanya perubahan hormon; adanya penyakit, luka, atau perlakuan
menggunakan steroid atau obat lain yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi
pelemahan inang.
Daerah penyebarannya
meliputi udara, debu, bahan - bahan pakaian ( pakaian jadi, tempat tidur dan
kerajinan tangan ), lantai, air, sampah dan serangga.Staphylococcus aureus biasanya masuk ke dalam tubuh manusia
melalui makanan yang dikonsumsinya, tangan, kontaminasi dan keracunan pangan
oleh staphylococcus aureus
dapat juga disebabkan kontaminasi silang.
Organisme dengan mudah berpindah ke kulit terutama tangan dan
rambut. Staphylococcus juga biasa menginfeksi luka, bisul dan luka terbuka.
Organisme tersebut juga dijumpai pada hewan lembu dan kambing serta dalam susu
segar.
Staphylococcus aureus disebarkan oleh pengelola pangan, selama pemasakan dan
penyimpanannya. Penanganan pangan dengan tangan yang tidak menggunakan
peralatan memadai merupakan cara penyebaran yang paling umum, terutama jika orang
yang menangani pangan mengalami infeksi atau luka pada tangannya. Batuk dan
bersin dekat dengan pangan dapat menyebabkan kontaminasi. Rambut yang jatuh
pada makanan atau menggantung ( terurai ) dekat dengan makanan juga dapat
menimbulkan bahaya.
Sebagian besar pencemar staphylococcus
aureus berasal dari susu murni. Staphylococcus
aureus dapat mencemari
makanan dalam penyimpanan bersuhu 40 C sampai 600 C dalam jangka waktu yang lama, proses
pasteurisasi, pemanasan ultra tinggi dan pemasakan normal tidak mampu merusak enterotoksin staphylococcus aureus, dikarenakan relatif stabil dengan
panas dan mampu bertahan pada pemanasan suhu air
mendidih 100 0 C selama 10 menit.
·
SIFAT
–SIFAT STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Bakteri staphylococcus aureus mempunyai
beberapa sifat yaitu :
1. Pathogen : adalah menyebabkan penyakit tipe toksin.
2. Memproduksi enterotoksin
Enterotoksin adalah
toksin yang spesifik terhadap sel di dalam sel usus halus dan menimbulkan
gejala keracunan makanan.Toksinnya dapat bertahan pada suhu air mendidih 100 0 C selama 10 menit.Bakteri staphylococcus aureus mudah mati karena panas , pemanasan pada suhu 660 c selama 10 menit.
3. Memproduksi koagulase : yaitu bersifat menggumpalkan plasma.
4. Proteolitik, Lipolitik dan betahemolitik
Proteolitik : bersifat menguraikan protein
menjadi asam amino ( senyawa Nitrogen )
Lipolitik : bersifat menghidrolisis lemak
menjadi asam lemak ( penguraian molekul dengan penambahan air ).
Betahemolitik : proses lisis yang sempurna
menyebabkan perubahan nyata pada media ( jernih ).
5. Aerob fakultatif : yaitu mampu tumbuh dalam lingkungan dengan atau tanpa
oksigen ( O2 ).
·
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri staphylococcus aureus:
Pengaruh lingkungan terhadap
pertumbuhan mikroba : panas, konsentrasi ion hydrogen ( pH ), adanya air,
oksigen dan cahaya mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Enzim dapat
mempercepat reaksi kimiawi.
Ø PH ( Derajat keasaman )
Bakteri pathogen toleransi terhadap asam lebih kecil
§ Minimum : 4.0
§ Optimum : 6.0 – 7.0
§ Maksimum : 9.8 – 10
Ø aW ( Water activity ) /
kelembaban
Yaitu banyaknya air dalam pangan
yang tersedia untuk digunakan oleh m.o
- Minimum : 0.86
- Maksimum : 0.98
Ø Suhu
Suhu atau temperature merupakan
faktor fisis yang sangat penting dan mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan
mikroorganisme. Sehingga perubahan temperatur akan berpengaruh langsung
terhadap sistim enzim bakteri. Pada suhu optimum pertumbuhan bakteri berlangsung
dengan cepat. Diluar kisaran suhu optimum, pertumbuhan bakteri menjadi lambat
atau tidak ada pertumbuhan. Suhu juga dapat mempengaruhi pembentukan pigmen,
ini berarti bahwa pigmen hanya dihasilkan bila diinkubasikan pada suhu
tertentu. Bakteri staphylococcus
aureus termasuk mesofil, yaitu mikroorganisme yang tumbuh cepat pada
kisaran suhu 200C - 500C.
-
Kisaran suhu yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus adalah :
ü Minimum : 7 – 11 0 C, suhu terendah dimana
mikroorganisme masih
dapat tumbuh.
ü Optimum : 37 0 C, suhu dimana enzim berfungsi
dengan sempurna
mikroorganisme tumbuh sempurna.
ü Maksimum : 48 0 C, suhu tertinggi dimana
mikroorganisme masih dapat
tumbuh.
Ø Nutrisi ( Makanan )
Semua mikroorganisme memerlukan
nutrient yang akan menyediakan :
Ø Energi, biasanya diperoleh dari
substansi mengandung karbon
Ø Nitrogen untuk sintesis protein
Ø Vitamin dan yang berkaitan dengan
faktor pertumbuhan
Ø Mineral
Ada 2 jenis nutrisi dasar ,
organisme dapat bersifat heterotrofik dan autotrofik. Organisme heterotrofik
mirip dengan hewan, karena mereka memerlukan substansi organik komplek separti
protein dan karbohidrat untuk makanannya. Beberapa diantaranya dapat
mempergunakan substansi dalam upaya untuk memperoleh makanan yang diperlukan,
sedangkan yang lainnya menuntut lebih spesifik dan hanya tumbuh pada jenis
makanan tertentu. Ada yang mensintesis vitamin seperti bakteri yang terdapat
dalam usus dan yang lainnya harus memiliki vitamin yang mencukupi dari
substrat. Keperluan vitamin pada bakteri dan mikroorganisme tidak sama dengan
manusia.
Ø SIFAT BIAKAN
Staphylococcus
aureus tumbuh dengan
baik pada berbagai media bakteriologi dibawah suasana aerobic atau
mikroaerofilik. Koloni akan tumbuh dnegan cepat pada temperature 37 derajat
celcius namun pembentukan pigmen yang terbaik adalah pada temperature kamar
(sekitar antara 20 sampai 35 derajat celcius). Koloni bakteri ini pada media
padat akan berbentuk bulat, lembut, dan mengkilat.
Pada pembenihan cair menyebabkan kekeruhan
yang tidak merata dan tidak membentuk pigmen. Pada nutrien agar, setelah
diinkubasi selama 24 jam, koloni berpigmen kuning emas, ukuran 2-4 mm, bulat,
sembung tepi rata. Pada agar darah atau media BAP sekeliling koloni akan
terlihat zona beta hemolisa/ zona jernih yang lebar.
Ø TOKSIN DAN ENZIM
Staphylococcus aureus dapat menimbulkan penyakit melalui kemampuan berkembangbiak dan menyebar
luas dalam jaringan dan melalui pembentukan berbagai zat ekstraseluler.
Beberapa zat ini adalah enzim. Sedangkan yang lain diduga toksin.
·
HEMOLISA : Staphylococcus aureus
dapat dibedakan menjadi 3 jenis hemolisa yaitu alfa, beta, dan gamma. Semua
hemolisa ini memiliki antigen yang berbeda. Hemolisa alfa menyebabkan hemolisis
sel darah merah kelinci dan domba dengan cepat, ia penting pada patogenesis
manusia(Julius E.E. 1990)
·
KOAGULASE : Staphylococcus aureus
menghasilkan koagulase suatu protein yang mirip enzim yang dapat menggumpalkan
plasma yang telah diberi oksalat atau sitrat dengan bantuan suatu faktor yang
terdapat dalam banyak serum. Faktor serum bereaksi dnegan koagulase untuk menghasilkan
enterase dan menyebabkan aktifitas pembekuan. Koagulase dapat mengendapkan
fibrin pada permukaan Staphylococcus. Bakteri ini membentuk koagulase positif
dan dianggap mempunyai potensi invasif.
·
KATALASE : Staphylococcus aureus
menghasilkan katales yang mengubah hydrogen peroksida(h2o2) menjadi air dan
oksigen. Tes katalase membedakan Staphylococcus posistif dari Streptococcus
yang negatif.
Ø PATOGENESIS
Staphylococcus aureus merupakan penyebab terjadinya infeksi yang bersifat piogenik. Bakteri ini
dapat masuk ke dalam kulit melalui folikel-folikel rambut, muara kelenjar
keringat, dan luka-luka kecil. Bakteri ini mempunyai sifat dapat menghemolisa
eritrosit, memecah manitol menjadi asam. Bakteri ini dapat menyebabkan gangguan
kesehatan pada manusia karena dapat menghasilkan toksin slaah satunya adalah
enterotoksin dan beberapa enzim ekstraseluler yang terdiri dari hemolisa,
leukosidin toksin neukrosa kulit.
Enterotoksin adalah toksin yang bekerja pada saluran pencernaaan yang
dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, kejang
perut, dan diare. Bersifat tahan panas dan resisten terhadap enzim pepsin dan
tripsin. Gejala keracunan makanan karena entrotoksin ini mempunyai masa
inkubasi pendek antara 1-8 jam setelah mengkonsumsi makanan yang tercemar
enterotoksin oleh S. aureus.
Ø Tanda-tanda penyebab
keracunan staphylococcus aureus:
Keracunan makanan dari Staphylococcus aureus disebabkan oleh racun yang diproduksi
selama pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme tersebut dalam makanan.Racun
yang telah ada di dalam makanan apabila tertelan dapat mengiritasi permukaan
lambung dengan sangat cepat, antara lain tanda – tandanya :
a.
Periode inkubasi : 2
– 6 jam , yaitu waktu antara saat makanan tercemar dimakan
dengan munculnya gejala pertama.
b.
Dosis toxic : 1 mg
toksin ( 1 ng / g makanan ),
yaitu jumlah racun yang dapat
menyebabkan keracunan.
c.
Lama sakit : 24 jam ,
biasanya pasien dapat sembuh dari gejala – gejala keracunan
dalam jangka pendek sekitar 1 – 2 hari.
d.
Gejala _gejala :
muntah – muntah berat, kram perut, diare terkadang sampai
pingsan.
Ø Pencegahan atau Upaya
untuk Mengurangi Resiko Keracunan oleh Staphylococcus aureus. Tindakan yang harus dilakukan oleh pengelola pangan
adalah :
1)
Harus dipelihara
standar hygiene yang tinggi bagi setiap orang
2)
Pangan yang mudah
menyebabkan keracunan oleh Staphylococcus harus disimpan dalam pendingin.
D. Hasil
Diskusi
Pertanyaan dalam diskusi :
1. Dari bakteri
stapilococcus aureus itu dapat
berkontaminasi melalui kontaminasi hewan atau tubuh kita sendiri, dan menyerang
bagian mana?
Jawab:
Jika pada Hewan
bakteri ini bisa ditemukan di hewan lembu dan kambing tapi sebagian besar
pencemarnya berasal dari susu murni atau segar. Sehinggabiasanya kita tidak
diperbolehkan langsung mengkonsumsi susu murni, karena bakteri stapilococcus aureus biasanya
banyak terdapat didalam susu tersebut. Suhu tahan bakteri ini adalah 66 oC selama 10 menit, sehingga jika ingin bakteri
ini mati suhu harus diatas 66 oC dan lebih dari 10 menit. Sedangkan
pada manusia bakteri ini terdapat pada saluran pernafasan atas yaitu pada hidung dan
kerongkongan dan pada kulit. Staphylococcus aureus biasanya masuk ke
dalam tubuh manusia melalui makanan yang dikonsumsinya, tangan, kontaminasi dan
keracunan pangan oleh staphylococcus
aureus dapat juga disebabkan kontaminasi silang. Organisme dengan mudah
berpindah ke kulit terutama tangan dan rambut. Staphylococcus aureus juga biasa menginfeksi luka, bisul dan
luka terbuka. Bakteri stapilococcus
aureus akan menyerang saluran pencernaaan yang dapat
menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, kejang perut,
dan diare.
2. Mengapa
bakteri memiliki dua sifat yaitu toksin
dan piogenik, padahal bakteri lain hanya memiliki satu sifat saja !
Jawab:
Toksin adalah zat yang dibuat oleh organisme hidup (tanaman, hewan dan bakteri tertentu) yang beracun bagi
manusia. Toksisn pada bakteri ini dapat menghasilkan toksin enterotoksin dan beberapa enzim ekstraseluler
yang terdiri dari hemolisa, leukosidin toksin neukrosa kulit.Enterotoksin
adalah toksin yang bekerja pada saluran pencernaaan yang dapat menyebabkan
keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, kejang perut, dan diare.
Bersifat tahan panas dan resisten terhadap enzim pepsin dan tripsin. Gejala
keracunan makanan karena entrotoksin ini mempunyai masa inkubasi pendek antara
1-8 jam setelah mengkonsumsi makanan yang tercemar enterotoksin oleh S. aureus.
Sedangkan ...
Piogenik
adalah infeksi bakteri stapilococcus
aureus yang diasosiasikan
dengan bebrapa kondisi patologi, diantaranya bisul, jerawat, pneumonia,
meningitis, dan arthitits. Dan sebagian besar penyakit yang disebabkan oleh
bakteri ini bernanah, karena itulah bakteri ini bersifat piogenik.
E. Kesimpulan :
·
Bakteri stapilococcus
aureus dapat dijumpai pada hewan lembu dan kambing serta dalam susu segar.
·
Sedangkan pada tubuh manusia terdapat pada saluran pernafasan atas
yaitu hidung dan tenggorokan dan pada kulit.
·
Mengkonsumsi makanan harus dijaga kebersihannya dan juga harus
mengerti kapan makanan tersebut layak untuk dikonsumsi.
Ada Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.
BalasHapusTerima kasih banyak tulisannya. Sangat informatif. (y)
BalasHapus